Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan


Yosua Kurniadi
16219728

Universitas Gunadarma
2019/2020



Pengertian Ilmu Budaya Dasar

Ilmu Budaya Dasar adalah salah satu komponen Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian yang mempunyai tujuan membentuk kepribadian, menumbuhkan kepekaan, memberi pengetahuan-pengetahuan dasar dan memiliki wawasan budaya yang luas untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Ilmu Budaya Dasar (Basic Humanities) adalah pengetahuan budaya berupa konsep-konsep dan teori-teori ilmu budaya yang diaplikasikan guna memahami, menelaah, menghayati persoalan-persoalan nilai-nilai dasar manusia sehingga memperoleh makna yang mendalam dan bersikap halus (toleran) dalam berbudaya. Di dalam ilmu budaya dasar juga mempelajari tentang prosa, dan prosa tersebut terdiri dari dua bagian yaitu, prosa lama dan prosa baru

Pengertian Prosa

Kata prosa diambil dari bahasa Inggris, prose. Kata ini sebenarnya memiliki pengertian yang lebih luas, tidak hanya mencakup pada tulisan yang  digolongkan sebagai karya sastra, tapi juga karya non fiksi, seperti artikel, esai, dan sebagainya. Prosa adalah karya sastra yang berbentuk cerita yang tidak terikat oleh rima dan kemerduan bunyi seperti puisi.

Dalam pengertian kesastraan, prosa sering diistilahkan dengan fiksi (fiction), teks naratif (narrative text) atau wacana naratif (narrative discourse). Prosa yang sejajar dengan istilah fiksi (arti rekaan) dapat diartikan : karya naratif yang menceritakan sesuatu yang bersifat rekaan, tidak sungguh-sungguh terjadi di dunia nyata. Tokoh, peristiwa dan latar dalam fiksi bersifat imajiner. Hal ini berbeda dengan karya nonfiksi. Dalam nonfiksi tokoh, peristiwa, dan latar bersifat faktual atau dapat dibuktikan di dunia nyata (secara empiris). Dan prosa terdiri dari dua bagian, prosa lama dan prosa baru.

Prosa Lama

Prosa lama yaitu karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari sastra atau kebiasaan istiadat barat. Karya sastra prosa lama yang mula-mula timbul disampaikan secara lisan, disebabkan karena belum dikenalnya wujud tulisan. Setelah agama dan kebiasaan istiadat Islam masuk ke indonesia, warga menjadi akrab dengan tulisan, wujud tulisan pun mulai banyak dikenal. Sejak itulah sastra tulisan mulai dikenal dan sejak itu pulalah babak-babak sastra pertama dalam rentetan sastra indonesia mulai sah.

Prosa Baru

Prosa baru merupakan jenis prosa yang telah mengalami banyak perubahan karena pengaruh kebudayaa barat. Salah satunya yaitu cerpen.

Cerpen adalah bentuk prosa baru yang di dalamnya menceritakan kisah tokoh utamanya, konflik serta penyelesaiannya yang ditulis secara ringkas dan padat. Berdasarkan KBBI, cerpen adalah sebuah tulisan mengenai kisah yang pendek yang isinya tidak melebihi dari 10 ribu kata, yang berisi mengenai seorang tokoh.

Contoh cerpen :

Matahari Pun Tak Bosan
Ku bangkit setelah lama ambil posisi jongkok menyaksikan kejadian yang menimpa embun. Mentari mulai meninggi dan membasahi seluruh ragaku dengan cahaya kuningnya yang lembut. Kugerakan seluruh ototku. Kuajak tubuhku beraktivitas. Yah… kuolah ragaku.
Putar kanan… putar kiri… hadap kanan… hadap kiri… badanku meliuk-liuk. Aliran darah segar segera membanjiri pembuluh darahku. Aku terbuai keasyikan. Di tengah keasyikan itu, samar-samar kudengar orang bercakap-cakap. Kuajak kakiku melangkah mencari asal suara. Di ruang tamu kudapati dua orang tengah terlibat perbincangan yang serius. Aku intip dibalik pintu belakang. Bapak angkat dan temannya. Aku tak mengerti apa yang sedang mereka bicarakan. Bahasa sunda adalah penghalangnya, karena aku tidak mengerti bahasa itu.
Diam-diam kuberanikan duduk disamping bapak angkatku setelah mendapat perizinan. Akupun kini terlibat dalam pembicaraan yang telah mereka mulai. Dengan menggunakan bahasa indonesia raya, aku bertanya dan menjawab serta menanggapi apa yang ada dalam diskusi pagi itu.
Masalah pekerjaan dan tetek bengeknya, hal itulah ternyata yang jadi perdebatan. Bapak angkatku seorang pedagang dan beliau menekuni pekerjaan itu. temannya seorang guru dan setengah-setengah menjalani profesi yang dimilikinya.
“Saya heran kenapa kamu tak pernah capek bolak-balik dari rumah ke pasar tiap hari?” Pertanyaan temannya buat bapak. Pertanyaan konyol kupikir. Bagaimana tidak coba , kalau aku boleh bertanya padanya kenapa pula dia tak pernah capek bolak-balik dari rumahnya ke sekolah? Ya… kan?
“Kata siapa saya tidak capek!” Bapak menanggapinya singkat.
“Hmm… tidak, maksud saya apakah kamu tidak bosan?” pertanyaan lanjutan buat bapak. Gila, sepertinya ini orang sedang didera kebosanan nich dengan kerjanya. Ah, tapi apa mungkin. Kalau tidak kenapa dia bertanya dengan pertanyan konyol seperti itu? Hatiku berdialog sendiri.
Suasana ruangan membisu. Kulirik bapak angkatku. Bapak diam. Bukan diam biasa. Ada kebijaksanaan dan wibawa tercipta diwajahnya dan aku baru tahu itu. Perkenalanku dengan bapak angkatku belumlah lama, baru sepekan lebih dua hari. Sejauh ini aku lihat bapak orangnya humoris, kocak, suka bercanda dan jarang serius. Tapi pagi ini beda sekali.
Bapak menghela napas, mengisi ruang kosong didadanya. Perlahan mengalir nasihatnya lewat lisannya. Diwejangkan jawaban buat pertanyaan temannya.
“Kamu tahu matahari bukan?” Retoris bapak bertanya. Temannya mengangguk. Begitu juga aku.
“Matahari bersinar disiang hari. Muncul ditimur dan tenggelam dibarat. Dia bertugas menerangi bumi, memberi kehidupan untuk makhluk yang ada di seantero persada.”
Kembali bapak diam. Kulihat teman bapak diam menyimak sabda bapak. Aku ikut menunggu apa yang akan disampaikan bapak selanjutnya.
“Kalau matahari berhenti sejenak saja dari tugasnya, apa yang bakalan terjadi?”
“Kacau…” Jawab teman bapak. aku mengiyakan. Bapak, aku dan temannya tertawa. Suasana kembali tak tegang.
“Bagaimana jadinya jika matahripun ikut bosan dan meninggalkan tugasnya?”
Pertanyaan retoris bapak muncul lagi.
“Begitulah, bagaimana pula saya akan bosan bolak-balik ke pasar. Jika saya bosan dan berhenti bekerja, tentunya anak istri saya tak akan makan. Bukankah begitu Jang?”
Temannya tersenyum di balik anggukannya. Tampak semangat baru terpancar di air mukanya, seolah wajah itu berkata “Ayo… semangat bekerja Jang, mendidik dan mengajar siswa-siswamu”
Aku terharu mendengar untaian petuah bapak barusan. Aku tidak menyangka sedikitpun kalau dari lisan lelaki yang tidak sempat menyelesaikan sekolah dasar ini mampu memberikan motivasi dan pencerahan pada temannya, meskipun profesinya hanyalah sebagai seorang pedagang. Salut dech… dua jempol untuk bapak angkatku… Hidup pak Rohim, Bapak yang ikhlas penuh cinta menerimaku selama melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di pinggiran Kota Banten ini.
-Karya Danil Gusrianto-


http://bangbiw.com/penjelasan-tentang-ilmu-budaya-dasar/
https://www.scribd.com/doc/243453353/PROSA
https://materibelajar.co.id/prosa-adalah/
https://uprint.id/blog/cerpen/


Comments

Popular posts from this blog